PANIPAHAN, Cintariau.com (CR) - Masyarakat RT 001 RW 007 Dusun 4 Kepenghuluan Teluk Pulai, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, terpaksa membangun jalan pelataran Jln Bandar Baru yang roboh secara swadaya.
Demikian disampaikan Kepala Dusun (Kadus) RT 001 RW 007 Kepenghuluan Teluk Pulai, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Suhada, kepada cintariau.com, Selasa (11/6/2024).
Mewakili masyarakat setempat, Kepala Dusun (Kadus) 4 Suhada, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui dinas terkait agar jalan penghubung di Kepenghuluan Teluk Pulai dengan Kepenghuluan Panipahan Darat tersebut untuk segera diperbaiki.
Pasalnya, kata Suhada, jalan pelataran beton yang roboh sepanjang 30 meter tersebut merupakan salah satu akses jalan besar di wilayah itu, selalui dilalui oleh masyarakat umum.
Pasca runtuh jalan pelataran beton tersebut, warga setempat pun kemudian berinisiatif membangun jalan tersebut secara swadaya dan bergotong royong dengan menggunakan bahan material terbuat dari kayu bulat, tongkat nibung dan batang pinang hutan serta papan seadanya.
Terkait biaya pembangunan yang digunakan masyarakat, Suhada mengaku pihaknya bersama Ketua RT dan RW setempat melakukan pengutipan dari masyarakat setempat secara sukarela, dan bantuan dari pihak lainnya.
"Ada juga bantuan dana dari Datuk Penghulu dan dan Pak Bhabinkamtibmas," katanya.
.jpg)
Foto: Kondisi terkini Jalan Bandar Baru RT 001 RW 007 Dusun 4 Kepenghuluan Teluk Pulai, Palika.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Rokan Hilir, Lusi Suryadi, ST saat dikonfirmasi di kantornya, mengatakan, kini pihaknya tengah fokus membangun jalan pelataran beton Jalan Kuning Jalil di Kepenghuluan Panipahan yang sebelumnya juga mengalami nasib yang sama.
Pembangunan jalan pelataran Jln Kuning Jalil Kepenghuluan Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), kata Lusi bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Riau yang diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 11 miliar.
Melihat dari kondisi bangunan jalan pelataran beton di Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas tersebut, terang Lusi sudah waktunya untuk di rekonstruksi, mengingat seluruh bangunan pelataran beton di Panipahan Kecamatan Palika sudah berumur dan termakan usia, sehingga perlu direkonstruksi secara menyeluruh.
Lusi menambahkan, ini membutuhan anggaran yang sangat besar, mengingat kontruksi tanah di Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas, berbeda dengan daerah lainya, seperti di Baganbatu Kecamatan Bagansinembah yang memiliki struktur tanah yang keras.
"Kemarin kita ada turun ke Panipahan, kita masih fokus membangun Jalan Kuning Jalil di Kepenghuluan Panipahan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, satu persatu jalan pelataran beton di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, runtuh ke laut akibat termakan erosi.
Kali ini peristiwa jalan pelataran beton runtuh tersebut terjadi di Jln Bandar Baru RT 001 RW 007 Dusun 4 Kepenghuluan Teluk Pulai, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) pada hari Rabu 4 Mei 2024 sekira Pukul 11.00 WIB.
Belum diketahui secara pasti apa pemicu dari runtuhnya jalan yang terbuat dari pelantaran beton (semen). Namun kuat dugaan runtunya jalan pelataran Jln Bandar Baru di Dusun 4 di Palika tersebut akibat keropos termakan air laut sehingga mengalami korosi.
Sekretaris Desa (Sekdes) Kepenghuluan Teluk Pulai, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Derman, membenarkan peristiwa itu.
"Bentar ya Bang, biar saya check dulu sama anggota saya. Betul bang, Jln Bandar Baru yang runtuh. Pagi ini runtuhnya," katanya saat dihubungi, Sabtu (4/5/2024).
Kepala Dusun (Kadus) 4 Kepenghuluan Teluk Pulai, Suhada kepada cintariau.com, mengatakan, jalan pelataran beton yang runtuh ditafsir lebih kurang sepanjang 30 meter dan 15 meter lagi akan mengalami nasib yang sama.