Heboh!! Pemancing Ikan di Rohil Tewas Diterkam Buaya

Jumat, 20 September 2024 | 19:09:31 WIB
Foto: Warga masyarakat Dusun Teluk Durian, Kepenghuluan Teluk Nilap Kecamatan Kubu Babussalam, Rokan Hilir, berhasil menangkap buaya yang memangsa warga setempat.(ft:ist).

Rohil, Cintariau.com (CR) - Warga masyarakat Dusun Teluk Durian, Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, digegerkan dengan adanya kabar seorang warga meninggal dunia akibat diterkam buaya.

Tragisnya, saat ditemukan tubuh korban sudah tidak utuh lagi. Dimana, kepala korban sudah terputus, dan ditemukan didalam perut buaya liar tersebut, yang ada didalam parit bekoan yang memiliki lebar sekitar 3 meter dan kedalaman sekitar 2 meter.

Berdasarkan data yang berhasil dirangkum awak media dari Polres Rokan Hilir, Jumat (20/9/2024) menyebutkan, korban tewas diketahui bernama Yasim (68) warga jalan Datuk Rambe RT 004 RW 001 Kepenghuluan Teluk Nilap Kecamatan Kubu Babussalam.

Kapolres Rokan Hillr, AKBP Isa Imam Syahroni, S.i.k., M.H. melalui Plh Humas Polres Rokan Hilir, IPDA Edi Purnomo, S.H. membenarkan adanya peristiwa menggemparkan tersebut.

Edi Purnomo, menguraikan, peristiwa itu bermula pada hari Kamis (19/9/2024) sekira pukul 09.30 Wib, korban Yasmin berpamitan kepada istrinya, Tukinem (67) dengan tujuan untuk memancing ikan.

Yang mana, pada saat itu korban pergi dari rumah seorang diri dengan mengendarai sepeda motor menuju lokasi pemancingan, tepatnya di Dusun Teluk Durian, Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babussalam, Rokan Hilir.

Tapi, sampai sekitar pukul 19.00 WIB, istri korban merasa cemas dan tidak tenang, karena korban tidak kunjung pulang kerumah.

Akhirnya istri korban pun  memberitahukan kepada warga sekitar rumahnya, bahwa suaminya (korban) sampai saat itu tidak kunjung pulang kerumah.

Kepada warga masyarakat, istri korban menjelaskan bahwa korban permisi untuk memancing ke daerah Dusun Teluk Durian Kepenghuluan Teluk Nilap Kecamatan Kubu Babussalam.

Mendapatkan kabar itu, kemudian sekitar pukul 21.00 WIB, warga masyarakat desa Datuk Rambe langsung menuju ke lokasi yang dikatakan oleh istri korban tersebut guna melakukan tindakan pencarian terhadap korban.

Setelah beberapa orang masyarakat sampai di lokasi yang telah ditentukan tersebut, salah satu anak korban bernama Sunardi menemukan sepeda motor dan juga pakaian serta gagang pancing milik korban di dekat parit bekoan.

"Dimana pada saat itu posisi pancing korban  masih berada di darat atau belum dimasukan kedalam air," kata Edi Purnomo.

Karena merasa curiga, urai Purnomo, maka warga selanjutnya mulai melakukan pencarian terhadap korban dengan cara masuk kedalam air, dengan maksud mencari tubuh korban apabila yang bersangkutan sudah tenggelam di dalam parit bekoan tersebut.

Akan tetapi, usaha yang dilakukan oleh pihak masyarakat tidak membuahkan hasil. Kendati demikian, niat warga tidak surut dan tetap melakukan upaya pencarian terhadap korban.

Pada hari Jumat, (20/9/2024)  sekitar pukul 06.00 WIB, warga masyarakat mendengar adanya suara bantingan di dalam air dari jarak sekitar 200 meter dari tempat ditemukannya pakaian dan juga pancing korban.

Karena merasa penasaran, kemudian warga masyarakat menuju ke sumber suara dimaksud. Ternyata memang benar suara bantingan kerasa di dalam air tersebut adalah suara yang ditimbulkan oleh binatang buas jenis buaya muara yang sempat menampakan diri.

Saat itu warga melihat di dalam mulut buaya itu terdapat sesosok mayat seorang laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.

Melihat kejadian tersebut pihak masyarakat langsung berupaya untuk melakukan pertolongan terhadap sesosok mayat laki-laki sekaligus menangkap buaya tersebut.

Dengan menggunakan 2  (dua) unit mesin genset akan digunakan untuk melumpuhkan buaya yang masih berada di dalam air dengan cara menyetrum buaya yang berada di dalam air.

Usaha keras warga ini mulai membuahkan hasil. Dimana, buaya tersebut berhasil dilumpuhkan dengan di setrum. Setelah berhasil dilumpuhkan, secara beramai-ramai warga langsung mengamankan dan kemudian menaikan buaya muara tersebut ke daratan.

Setelah mayat berhasil diamankan ternyata mayat tersebut sudah tidak lengkap, dimana kepala korban sudah terputus. Dan beberapa bagian tubuh korban juga mengalami luka robek diduga akibat dari gigitan buaya.

Karena penasaran, kemudian masyarakat langsung membelah bagian perut buaya. Setelah perut buaya dibelah ternyata memang benar, kepala dari mayat tersebut berada didalam perut buaya.

"Selanjutnya, kepala dan juga mayat korban langsung dibawa ke Puskesmas Rantau Panjang Kiri kecamatan Kubu Babussalam," ujar IPDA Edi Purnomo.

Dari diagnosa awal tim medis dari Puskesmas setempat menerangkan, bahwa diduga penyebab kematian korban adalah gigitan pada bagian leher korban, sehingga antara kepala dengan tubuh korban terpisah.

Terhadap Jenazah korban, telah dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter selaku tim medis Puskesmas Rantau Panjang Kiri  yang didapat hasilnya  tidak ada tanda-tanda kekerasan mengarah perbuatan tindak pidana.

"Terhadap jenazah korban yang ditemukan adalah benar luka dari gigitan binatang buas jenis buaya," pungkas Humas Polres Rokan Hilir, Ipda Edi Purnomo.

Terkini