Logo cintariau.com

Gawat…SPBU SPR Rohil Batu 4 Diduga Rugikan Konsumen, Manager SPBU No Respons

Gawat…SPBU SPR Rohil Batu 4 Diduga Rugikan Konsumen, Manager SPBU No Respons
Foto: tampak bahan bakar jenis pertalite berwarna keruh dimasukkan ke dalam botol air mineral dan fuel pump yang rusak milik Supriadi. (foto: istimewa).

Rohil, Cintariau.com (CR) - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sarana Pembangunan (SPR) Rokan Hilir di Bagansiapiapi diduga bercampur air hingga mendapat sorotan dari salah satu pelanggannya.

Hal tersebut dialami langsung oleh salah satu pelanggan di SPBU SPR Batu 4 Kecamatan Bangko bernama Supriadi dan menceritakan pengalamannya tersebut kepada media ini, di Bagansiapapi, Rabu (10/7/2024).

Kepada Redaksi Cintariau.com, Supriadi berkisah, peristiwa itu dialaminya pada pada tanggal 5 Juli 2024 sekitar pukul 10 WIB saat dirinya melakukan pengisian BBM jenis pertalite di SPBU Batu 4 Jln Kecamatan, Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko sebesar Rp 200 ribu saat hendak bertolak ke Pekanbaru.

Supriadi mengakatan, dalam perjalanan dari Bagansiapiapi menuju Pekanbaru, saat berada di pintu masuk tol Pekanbaru-Dumai (Permai) mobil yang dikendarainya terasa tersendat-sendat dan menimbulkan bunyi-bunyi dari bantingan klep mesin mobil.

"Sepertinya ada gangguan dari pengapian atau minyak. Terpaksa dengan perlahan kendaraan terus saya jalankan," katanya.

Tiba di Kota Pekanbaru, papar Supriadi, waktu sudah magrib sehingga dia pun memutuskan membawa mobilnya keesokan harinya untuk dibawa ke bengkel untuk dilakukan check dan service.

Pada saat diperiksa (service) pihak bengkel langsung mengarah ke pompa minyak lalu membukanya dan terdapat bahwa minyak tersebut sudah tidak seperti pertalite lagi sehingga berdampak pada pompa, akibatnya saringan minyak dan coil bagian pengapian mobilnya terpaksa harus di ganti.

Setelah mendapatkan saran dari mekanik bengkel akhirnya pompa minyak harus di ganti begitupun dengan coil pengapian juga diganti sebanyak 2 (dua) buah coil, akibat dari peristiwa itu, Supriadi mengaku mengalami kerugian materi sebesar Rp 1,5 juta dan waktu.

Atas peristiwa yang dilamainya, Supriadi meminta kepada para pihak pengawas di SPBU untuk melakukan pengecekan pada BBM yang masuk serta wadah atau tengki penampungan agar tidak merugikan masyarakat sekitar yang memilki kendaraan, atu dampak dari BBM yang tidak baik agar konsumen tidak merasa di rugikan.

"Kami selaku konsumen meminta kepada pihak yang berwenang untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap SPBU SPR Batu 4 agar tidak ada lagi konsumen yang di rugikan seperti saya," imbuhnya.

Dihubungi terpisah dari ujung telephone seluler atau WhatsApp miliknya, Manager Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sarana Pembangunan (SPR) Rokan Hilir, hingga berita ini di post, Syaiful Anwar belum memberikan jawaban atau merespons konfirmasi yang dilakukan media ini atas tudingan Supriadi yang dialamatkan kepada SPBU SPR Rokan Hilir tersebut.

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index