Rohil, Cintariau.com (CR) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau mengikuti Gebyar Audit Kasus Stunting, dilaksanakan di Puskesmas Bagansiapiapi, Jl Jambu, Kecamatan Bangko, Senin (4/3/2024).
"Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak se- Provinsi Riau melalui zoom meeting, dengan mengusung tema. "RIAU BERAKSI (Bersama Audit Kasus Stunting dan Intervensi)," kata Pelaksana tugas Kepala DP2KBP3A Kabupaten Rokan Hilir, Wiwik Shita, S.Pi., M.Si.
Wiwik mengatakan, Pemerintah Daerah Rokan Hilir terus berupaya menurunkan angka stunting (kurang gizi), dengan memberikan makanan tambahan yang bergizi kepada balita.
"Kita juga turut melaksanakan penyuluhan di setiap kecamatan di Rokan Hilir. Seluruh kader kita berdayakan untuk memberikan penyuluhan dan pencerahan bagaimana cara cepat menurunkan angka stunting," katanya.
Selain mengikuti Gebyar Audit Kasus Stunting, DP2KBP3A Kabupaten Rokan Hilir dalam kesempatan itu turut memberikan bantuan kepada para ibu hamil dan anak kurang gizi (stunting) seperti telur dan susu.
"Mudah-mudahan ke depannya kasus stunting di Kabupaten Rokan Hilir dapat terus kita tekan agar anak-anak di Kabupaten Rokan Hilir tumbuh kembang dengan normal," ucapnya.
Kepala UPT Puskesmas Bagansiapiapi dr Romy Cahyadi dalam kesempatan itu berharap kepada masyarakat Bagansiapiapi khususnya untuk bersama-sama mengatasi kasus stunting dengan memberikan makanan bergizi kepada balita agar terbebas dari stunting.
Karena menurut dr Romy Cahyadi, Pemkab Rohil mendukung program dari Pemerintah Pusat dengan Visi Menuju Indonesia Emas 2045.
"Jadi mulai dari sekarang, bagi ibu-ibu yang kurang paham apa itu stunting, ayo rajin datang ke Posyandu maupun Puskesmas terdekat. Pasti kami layani," imbuh dr Romy.
Persentase penurunan angka stunting di Kabupaten Rokan Hilir pada periode 2022, tambah dr Romy, sebesar 24 persen. Kemudian tahun 2023 turun 14 persen. Tahun 2024 di targetkan angka stunting menurun menjadi 10 persen.
