Bappeda Rohil Gelar Rakor Pelaksanaan Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2024

Jumat, 08 Maret 2024 | 01:42:34 WIB
Pencegahan stunting, Bappeda Pemkab Rohil bersama OPD dan stakeholder lainnya gelar rakor.

Rohil, Cintariau.com (CR) - Dalam upaya pencegahan stunting, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rokan Hilir menggelar rapat koordinasi (Rakor) pelaksanaan aksi Konvergensi stunting Tahun 2024, dilaksanakan di lantai 3 aula rapat Kantor Bappeda Jalan Lintas Pesisir Batu Enam Bagansiapiapi, Kecamata Bangko, Kamis (7/03/2024). 

"Sebagai koordinator pelaksanaan pencegahan stunting, Bappeda Rohil hari ini menggelar Rakor pelaksanaan aksi Konvergensi dengan seluruh perwakilan OPD yang ada sebagai aksi awal dalam pencegahan stunting." 

"Seperti dari dinas Kesehatan sebagai leader, ada Dinsos sebagai penanganan kesejahteraan, ada Diskominfo sebagai penyebaran informasi, ada Dinas PMD karena pelaksanaan aksi Konvergensi ini menyasar sampai ke pedesaan," kata Kepala Bappeda Rohil Zuhri, SE melalui Tenaga Muda Fungsional Bappeda Rohil, Nanang Cahyono kepada  media.

Rakor pelaksanaan aksi Konvergensi stunting ini, kata Nanang Cahyono, pihak Bappeda Rokan Hilir mengundang seluruh perwakilan dari OPD yag ada untuk terlibat dalam pembahasan awal pencegahan stunting. 

“Dimana masing-masing OPD memiliki peran dalam pencegahan stunting ini,” ujar Cahyono.

Dikatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas Kabupaten dalam aksi konvergensi percepatan penurunan dan pencegahan stunting melalui interfensi spesifik dan sensitive dengan meningkatkan koordinasi lintas Sektoral, intas program dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rokan Hilir.

Konvergensi percepatan pencegahan stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama.

Cahyono memaparkan, ini dilakukan dengan mensasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting. Penyelenggaraan intevensi, baik gizi spesifik maupun gizi sensitif secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting.

Nanang menjelaskan seaca rnerincikan, Kabupaten Rokan Hilir berhasil menurunkan angka stunting Kabupaten yang mana pada tahun 2021 angka stunting Kabupaten Rokan Hilir 29,7 % dan pada tahun 2022 turun menjadi 14,7 %, kemudian tahun 2023 Rokan Hilir menurunkan dari 15 % .

"Angka penurunan stunting berdasarkan target Nasional tahun 2024 sebanyak 14%. “Jadi kita masih kurang 0,7% lagi. Mudah-mudahan kita sudah dilakukan survei SKI kita belum dapat rilis, semoga kita bisa menekan stunting di bawah angka 10%," terangnya.

Menurut Nanang, ada 8 (delapan) tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting dimana yang pertama melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Yang kedua Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan intervensi gizi.

Kemudian yang ketiga menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota. dan keempat memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi.

Ke lima tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa. Ke enam meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat kabupaten/kota dan ke tujuh melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting Kabupaten/Kota. 

“Yang kedelapan, kit melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir,” ungkapnya.

Rapat koordinasi pelaksanaan aksi Konvergensi Stunting tahun 2024 yang dilakukan, juga dihadiri perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Sosial, Tenaga Ahli Kemendes, Diskominfotiks Rohil, diwakili Aryo Isnan Bidang IKP dan Irfa'i Bidang PPID serta dinas lainnya.

Terkini